Monday, July 04, 2005
premisenya:
aku bukan tipe petualang cinta. aku tidak mencari cinta sejati. mungkin cinta itu, affection itu hanya ada di sudut ruangan, secara bahasa inggris itu artinya adalah love is just around the corner. lo juga bukan yang desperate akan cinta.tidak pernah ada usaha yang begitu keras lo lakukan untuk menemukan that so called love. lo memandang sinis akan orang-orang yang begitu menginginkan kisah cinta yang manis.dan lo biasanya menghabiskan malam sendriian, kalo tidakpun pasti ada usaha dari lo untuk membunuh sepi. apakah itu dengan nongkrong saban malam di coffee shop langganan, ngalor ngidul ngga jelas dengan topik2 yang membahas umurmu yang hampir so called dewasa dan problematikanya, mu...sebagai manusia.lo berusaha membunuh sepi, dan terlewatilah malam-malam sepi tak berpenghuni dengan topik2 yang malam-malam berikutnya akan lo ulang, lo ulang lagi, dan menjadi kisah biasa dari seorang Lo yang akan menjadi dewasa beberapa tahun lagi, dan kisah itu menjadi akar dan awal dari sebuah so called persahabatan sejati. dan sekali lagi, lo lupa akan efforts yang membuat lo desperate akan cinta, kasih, whatever that is.dan buat lo...ahhh...apalah cinta itu, nanti-nantilah...agenda hidup lo masih buat karir, kuliah, dan kerja...kerja dan karir sama ya (diralat).
nah tersebutlah suatu malam jahanam, tepatnya siang biadab, di mana seorang...sebuah jiwa, yang datang dengan senyum, dan entah kenapa pada siang sepanas itu dia masih berniat untuk mencari lokasi lo..alamat, padahal lo udah tertidur pulas dan tak pernah berpikir, terlintas dia akan datang. dia menantang lo untuk have the day spent naked and humped. meaning sex.great had job. and anything.
saat semua nya selesai lo berdua kamar itu terlalu panas buat sex di tengah hari.dan yang lo bisa ingat adalah no one ever did you that good, darn it. shoot. dan dengan penuh kesadaran dia bilang...maaf aku 'keluar' terlalu cepat...whatever that is. dan dia pergi tanpa pernah menyebut nama asli, hanya sebuah nama panggilan yang katanya adalah nama umum orang memanggil dirinya.so strange.
karena sex itu lo kemudian well berharap, kalian bertemu lagi...dan akankah dia share his number so that both of you can contact each other some of the times. ponsel lo rusak dan dia menjanjikan akan mengirim pesan dengan 2 digit terakhir adalah 04. so mysterious.
2 minggu tiga minggu, bagaikan terkena sampar lo mencari si misterius. dan pada hari yang sama hampir 3 minggu berikutnya, lo hanya mengikutin insting lo lagi bahwa dia ada di sebuah tempat dan lo hanya perlu kesana, mengesampingkan kelaparan yang menantang dan matahari siang yang membakar.
kalian bertemu lagi, dengan keterkejutan pada masing2 wajah kalian.
malam itu dia datang lagi.saat isa lewat dan matahari tak begitu panas dia datang. bicara, bicara, bicara, dan dia mulai menciummu...lagi...lagi dan lagi, dan malam hanya bisu saat kalian bergumul lagi.
lo cuma tau lo menikmati semua itu. tak ada yang perlu ditakuti. dia sendiri, lo sendiri dan semua itu berjalan begitu natural. seperti grafik yang turun dan perhalan naik, seperti itulah gairah yang lo rasain di dada. malam tak begitu panas dan semua lembar sudah terlucuti,bibirmu, bibirnya berpadu. tak ada hal lain yang kalian inginkan selain menyelesaikan semuanya.
semua berakhir, malam merambat, dan dia pergi. hari akan mulai dan dia harus bergegas. lo terikat dengannya, lo ingin bertemu dengannya lagi lagi.lagi.
apakah ini cinta yang tidak lo cari, dia hanya ada di sudut situ, dan saat dia datang, dia datang dengan pecutan gairah seperti ini? kalian memulai sesuatu dengan intimasi.
salahkan siapa saat intimasi mudah terjadi, saat lo berdua menginginkannya dan tidak ada yang bisa menggugat lagi?
dan kini lo harus berjalan kemana?
dia tak ingin semua yang terjadi terlalu dianggap serius. apakah intimasi sudah kehilangan makna tersendiri dalam masa sekarang, apakah perkelaminan menjadi begitu hambar layaknya mainan sesaat dan saat gairah memuncak yang ada hanyalah permainan yang harus diselesaikan? kemana larinya semua gairah? perasaan bersama yang membara?
lalu intimasi itu hilang karena dia menanggap intimasi hanyalah kelokan jalan sebelum dirinya betul2 ingin terikat.kau bertatapan dan berintimasi dengan seorang petualang. kau adalah kelokan di sebuah jalan panjang baginya.
all the meeting, all that sex...
*terima kasih buat seseorang di luar sana.
stanley dirgapradja@petit garcon 11:00 PM [comment]
***