Wednesday, June 22, 2005

hari minggu kemarin, kemarin ini, aku menyempatkan diri untuk nonton MTV movie awards. buat para pembaca blog saya di luar sana, perlu anda ketahui bahwa TV dan MTv adalah 2 racun utama yang perlu anda suntikan ke tubuh dan mata saya untuk membuat saya dengan cepat terlihat clueless dan tak punya semangat hidup. pendeknya, hanya duduk di depan Tv dan nonton MTv maka serasa puaslah hidup ini. jadi males banget untuk pindah sana-sini.udah pewe dah.tapi saya ngga bakal nyeritain tentang MTV movie awardsnya, well..banyak cerita dari event itu sendiri sebenarnya. di samping kenyataan bahwa Cruise emang kencan sama Holmes dan bagaimana kemaren itu, 2 hari yg lalu, si Cruise melamar Holmes. sebagai seorang wanita, kayaknya ga ada yg bakal nolak. dari sebuah blog yang saya selalu baca, karena emang sumpah lucu abis. selama ini si Cruise hanya menggunakan perempuan sebagai atau untuk kepentingan publisitas. katanya sih, dia tidak suka perempuan. you know, he's somehwat a fag. karena itulah miss kidman yang cantik itu menceraikan beliau. dengan umurnya yang cukup tua dan hubungan yang tidak jelas juntrungannya di samping gosip yang menyatakan bahwa beliau adalah gay. which is so funny.cruise emang diambang apa ya, hubungan yang tak menentu. di umurnya yang segitu emang seharusnya si cruise udah punya hubungan yang tetap alias still. dia emang udah harusnya menikah.tapi si kidman ga begitu bodoh kayaknya untuk menghadapi kenyataan bahwa si cruise emang gay. dohh hohohoh. sekali lagi saya ga bakal menceritakan tentang MTv movie awards, sekali lagi dengan tidak melupakan bahwa di movie awards kemaren banyak pencitraan baru dari para celeb, antara lain si Lohan dengan rambut barunya yang pirang dan image Jessica Simpson sebagai movie star. sekarang dia maen di sebuah remake film lama berjudul the wizard of Ozz, eh salah...the duke of hazzard. ceritanya sih jaman dulu masih keren. saya selalu ngikutin. KOk jadi saya. berasa aneh. gw selalu ngikutin gitu. petualangan 2 bersaudara dan keluarganya di texas sana yang tidak kenal takut dengan satu kota tempat mereka tinggal yang super adventurous.dan sekali lagi ini bukan tentang film itu.di MTv movie awards kemaren ada tribute buat sebuah film lama yang judulnya 'the breakfast club.' gw sih belum pernah nonton. tapi dari potongan2 yang diliatin kemaren sih itu film adalah termasuk genre film yang membahas dan menampilkan petualangan some losers di sekolah mereka. the breakfast club ini meng-address sebuah kelompok yang terdiri dari 5 orang yang masing-masing dihukum di sekolah dengan alasan yang berbeda. mereka semua kemudian harus bertemu, ya karena dihukum di ruang yang sama, dan kemudian harus berproses bersama untuk menemukan siapa diri mereka dan apa yang sebenarnya mereka inginkan. gw suka dengan film-film yang bertemakan self finding. bisa lumayan belajar dikitlah. karena jujur aja, gw juga belum bisa menemukan siapa diri gw sebenarnya. the breakfast club menampilkan remaja-remaja yang dilupakan kepentingan dan perasaannya oleh orang-orang di sekitar mereka. baik itu, yang sering kejadian sih, orang tua, teman, dan yang laen-laen.nah di ruang hukuman itulah kemudian anak-anak itu menemukan siapa diri mereka. dalam arti yang laen ya.kadang sih emang, bertemu dengan sesama orang bermasalah kita bisa mengaktualisasikan diri sehingga penemuan diri sendiri itu bisa bener-bener terjadi. di samping kenyataan bahwa pemaen2 film the breakfast club itu udah pada tua, bayangkan dong dulu film itu dibuat saat mereka masih belasan tahun. that was 20 years ago. dan gw belum lahir. tapi film itu menjadi icon. sekali lagi saudara-saudara, bukan film ini yang akan gw bahas. ada sangkut pautnya juga sih. keterikatannya terletak pada tokoh. mereka yang terlupakan. mereka yang perasaannya tidak diperhitungkan sehingga somehow mereka harus manage to do something supaya mereka bisa dilihat orang. sedih juga memikirkan bahwa kita harus mati supaya ada orang di luar sana yang peduli sama kita. ini adalah akibat struktur beton tempat kita tinggal, which is sangat populate banget di abad ini. maksud gw, bahkan tempat kita tinggal-those concrete walls-prevent us from making such a harmonius relationship with other people. aight? manusia menjadi tertutup satu sama lain dan kurang mengenal orang di luar tempat tinggalnya. so individual.bukan hak saya untuk judge sepihak bahwa orang ini adalah A dan orang ini adalah B. tapi kenyataan menunjukan bahwa ada orang di luar sana, yang memang sering tidak diperhitungkan oleh lingkungan. orang-orang seperti inilah yang harus berusaha untuk menunjukan pada dunia bahwa mereka harus diperhitungkan, dianggap, dan dilihat. memang orang-orang sepertinya harus mempertajam rasa supaya mereka sadar bahwa ada orang-orang di luar lingkunga gaul mereka. orang-orang yang bahkan untuk menemukan teman bicara saja susah. teman-teman gw banyak yang terikat pada temannya, teman se-gangnya, the so called gaul and true friends. cynic huh. saat mereka begitu dekat dengan teman-temannya yang dirasa cocok itu mereka tidak mau melihat keluar. sehingga mereka cuma mengenal orang-orang yang seperti itu saja. thats sad.setidaknya ada 1 di antara sepuluh orang, di lingkungan kita, yang cenderung tertutup dan bingung untuk bicara apa pada orang di luar mereka. saat mereka kebingungan itulah, kayaknya dunia di luar mulai menjauhi mereka karena mereka dianggap boring. dalam artian, anak ini menjadi tidak asik karena dia tidak punya bahan. lo harus punya bahan supaya bisa konek dengan dunia. you know the kind of things yang bisa buat lo nyambung sama dunia sekitar. apalah.nah, sodara-sodari (nama band lokal terbaru yang konsepnya agak NAIF dan sebenarnya ga usah NAIF banget, karena mereka malah niruin formatnya NAIF. sebaiknya jangan begitu. kok malah ngomongin band baru. dan gw cuma sebenarnya mengulang apan yang sudah diulas di rollingstone Indonesia), ini adalah cerita saya kali ini. cukup jauh juga ya sampainya. tapi begitulah. ada teman saya, well, kenalan, karena secara yang gw ga kenal dia baik dan kita beda fakultas dan kita ga pernah berinteraksi gw bisa panggil dia kenalan. kita seangkatan sih. but, ya gitulah. beda jurusan jadinya beda dunia.nah, kenalan yang saya satu ini, tiap kali saya bertemu dengan beliau saya selalu lihat beliau itu sendirian mulu. dan tidak punya teman. dan the most funny part tentang hubungan kita adalah, dia selalu menanyakan apakah saya masih berkunjung ke club A. club A adalah salah satu club paling prestisious di kota ini. gw ga tau sih tujuannya apa nanyain itu, cuma saking seringnya dia nanya itu tiap kali kita ketemu dan hampir ga ada topik laen selain itu maka gw kemudian beranalisa lah. ada apa dengan dirinya, ada apa dengan gw yang sering kesana, dan ada apa dengan club itu sehingga hanya pembicaraan itulah yang mengikat hubungan pertemanan kita.kesimpulan gw sejauh ini.1. dia ga punya topik.2. tiap kali gw ke club itu, gw ga pernah ketemu dia, darimana dia tahu gw kesana, dari temennya?3. secara yang dia ngajak gw ngobrol tentang club itu harusnya dia juga pernah kesana dong, dari gayanya ngomong sih dia ga pernah kesana. so?4. gw cukup bangga untuk menyatakan bahwa gw kenal dia, gw lihat bahkan di jurusannya sendiri beliau ini tidak banyak berhubungan dengan teman sejurusannya.5. beliau ini menurut term anak gaul sekarang, bisa dikategorikan sebagai orang tidak penting. dalam artian, tiap kali ketemu orang tidak punya bahan koneksi dalam urusan pembicaraan dan itu membuat dia dicap boring. jujur aja, satu cap itu juga datang dari gw. sorry ya bu, lo emang garing. dan semua yang dia berikan ke gw sebagai lawan bicaranya sejauh ini tidak begitu penting. see? sebuah bahan pembicaraan menjadi berharga karena penyampai dan penerima bahan mengerti bahan yang dimaksud dan bagaimana mengolah bahan itu menjadi obrolan yang asik, seru dan kemudian mengerti bagaimana menghubungkannya ke bahan yang laen. 6. sebenarnya sih dia orangnya terlihat cukup menyenangkan, dia punya sense of humor, tapi karena label tidak pentingnya itu membuat dia begitu membosankan. damn.7. terbukti bahwa untuk menjadi orang yang nyambung, lo harus banyak tau tentang banyak hal dan mengerti bagaimana menyalurkan pengetahuan itu. karena sebenarnya kalo lo salah cara menyalurkannya maka sekali lagi lo menjadi boring. mungkin itu yang disebut orang gaul. orang gaul itu tahu banyak hal dan dia ngerti bagaimana menyalurkan pengetahuannya yang banyak itu. ya ngga?8. maafkan gw karena melakukan analisis ini. to be honest, pertanyaan yang sama tiap kali gw ketemu ibu itu membuat gw agak kasihan dengan beliau. its very vivid kalo dia tidak bisa menyalurkan hasrat bertemannya dengan baik.9. gw juga mahluk yang ngga begitu gaul amat. di atas bukit masih ada bukit yang lebih tinggi lagi.jadi kalo dia pikir waktu malamku aku pasti ada di club itu kan mustahil jack. masih ada topik2 laen yang sebenarnya bisa kita bicarakan. bukan begitu bu?10. apa beliau pikir gw juga mahluk yang kekurangan bahan bicara, sampai2 kalo ketemu gw bahan bicaraan musti tentang dugem? weleh.
sigh. gw harap sih dia bisa menemukan bahan obrolan yang lain kalau kita ketemu lagi. karena jujur aja, gw juga udah jarang ke club itu lagi. secara yang gw udah tua, dan kuliah gw kudu diselesein. kalo gw ke club melulu kapan gw kelarnya. dohhhhh.perhatian, jangan menghindari orang-orang tidak penting. dekatilah mereka dan sebarkan pengetahuan anda, jadikanlah mereka penting juga. biasanya kan kutub yang bertolak belakang akan mendekat. huhuhuhu.buat Ibu yang dibahas di sini, tenang saja, nama anda sudah gw samarkan demi kepentingan privasi dan harga diri.

stanley dirgapradja@petit garcon 10:59 AM [comment]

***